Juni 01, 2011

Asal mula kata pacaran


Saat ini kata pacaran begitu populer di telinga masyarakat. Bahkan anak SD pun kalau ditanya apa artinya pasti sudah pada tahu semuanya ….
Banyak istilah untuk mengganti kata pacaran ini, di Surabaya biasa disebutgenda’an, sedang di Madura biasa disebut sebagai sir-siren, atau bahasa gaulnya sekarang dikenal dengan istilah jadian. Lalu sebenarnya pacaran itu apa sih.??

Penasaran,, ayo kita masuk ke intinya… hehe
Jadi begini ceritanya. Dahulu, di masyarakat Melayu khususnya, ada budaya memakaikan pacar air (masyarakat Melayu biasa menyebutnya inai) pada dua orang muda mudi yang ‘ketahuan’ saling tertarik oleh keluarganya. Biasanya sang pemuda mengirimkan ‘sinyal’ tertariknya dengan mengirim ‘tim’ pembaca pantun untuk sang gadis pujaannya. Nah, tim tadi akan berpantun tepat di depan halaman rumah sang gadis.
Nah, jika si gadis menyambut pantun sang pemuda dan keduanya ingin meneruskan hubungan mereka maka orang tua keduanya memberikan pacar air di tangan keduanya. Inai tersebut sebagai tanda bahwa keduanya telah memiliki hubungan. Nah, ini yang sebenarnya sangat bertanggung jawab. Inai yang ada di tangan akan hilang selama tiga bulan dan selama waktu itulah sang pemuda mempersiapkan segala kebutuhan untuk melamar sang gadis. Jika sampai inai di tangan mereka hilang dan belum juga ada lamaran atau konfirmasi lebih lanjut maka si gadis berhak untuk memutuskan hubungan tersebut dan menerima pinangan lelaki lain. Dan jangan bayangkan selama tiga bulan tersebut mereka berpacaran seperti pacarannya anak zaman sekarang. Mereka sangat terjaga sebelum pernikahan terjadi.
Berarti kata pacar itu sendiri sebenarnya berasal dari daun pacar atau pacar air yang menandakan bahwa pemuda/i tersebut sudah ada ikatan, tinggal nunggu waktu.
Trus sekarang artinya jadi semakin luas diikuti degan perkembangan zaman dan teknologi informasi …

0 Comment: