Mei 22, 2011

DRS dan KERS dalam balapan F1

F: Suasana balapan di GP CHina (daylife)

Kombinasi penggunaan sistem KERS dan DRS di musim ini adalah sebuah langkah positif dalam balapan Formula One. Itulah yang disebutkan mantan pembalap F1, Jonathan Palmer, dalam menyikapi fenomena KERS dan DRS.
 
Penggunaan KERS sempat ditunda selama dua musim, sebelum benar-benar digunakan pada musim 2010. KERS (Kinetic Energy Recovery System) adalah sistem pemanfaatkan energi kinetik yang terbuang dari rem. Ini memungkinkan pengemudi untuk meningkatkan daya pacu mobil.
 
"Saya pikir sesuatu yang dapat membantu dalam hal overtaking adalah ide yang baik. KERS adalah sistem yang sangat fantastis. Bukan hanya soal muempromosikan bagaimana cara menyalip, tapi juga membawa dunia balap untuk lebih ramah lingkungan,” jelas Palmer kepada GPUpdate.net, Senin (25/5/2011).
 
"Saat di dalam kokpit balap saat berada di sirkuit, Anda punya situasi di mana Anda menghabiskan banyak sekali waktu. Yang pasti ini membutuhkan bahan bakar dan menciptakan CO2. Tapi kemudian Anda menginjak rem, menghilangkan semua energi itu. KERS mencoba untuk mengambil kembali energi sebanyak mungkin dan membuatnya menjadi sebuah sumber tenaga,” lanjut Palmer.
 
Sementara teknologi teranyar di musim 2011 adalah DRS (Drag Reduction System). Alat ini memungkinkan pembalap membuka elemen atas di sayap belakang mobil. Dianggap sebagai piranti rumit, DRS memiliki fungsi penting sebagai kontrol terharap seluruh sistem aerodinamis mobil, terutama pergerakan sayap belakang, yang berguna memperlambat atau mempercepat mobil. DRS memberi keuntungan bagi pembalap dengan mendapat kecepatan tambahan sebanyak 10-12 km/jam.
 
"DRS bisa menjadi solusi terbaik dengan cara yang perlu sedikit regulasi. Koefisien trek lurus dari sebuah mobil Formula 1 benar-benar istimewa. Ini adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dan akan menghasilkan downforce," tutup Palmer

0 Comment: